Kamis, 19 September 2019

Pengalam pertama menggunakan bahasa Sambas dikampung orang lain.


22 Agustus 2019, kampus IAIN mengadakan Pbak. Disana saya mendapatkan banyak teman dari berbagai daerah dan masing-masing menggunakan bahasa daerahnyaa..
Ketika saya berbicara dengan bahasa Sambas, teman saya yang baru tidak mengerti dengan apa yang saya bicarakan, lalu saya berusaha untuk menjelaskannya menggunakan bahasa Pontianak , tapi saya masih sulit untuk menjelaskannya kepada teman saya dikarenakan saya ke Pontianak sangatlah jarang.
Lalu ada teman saya laki-laki chat, dia menanyakan kabar saya.
Lalu saya jawab baik, tak lama kemudian dia bertanya lagi saya lupa apa yang ia tanyakan, tapi jawaban saya hanya “iyelah” kata saya.
Terus dia bilang kenapa tidak nyambung, terus saya jelaskan kepadanya.
Setelah saya jelaskan baru dia mengerti, karna dibalasan tersebut saya menjawabnya menggunakan bahasa Sambas sementara saya tau dia itu mendura.
Terus ada lagi teman saya bertanya, coba kamu berbicara Sambas katanya saya mau belajar bahasa Sambas karna bahasanya itu enak didengar katanya.
Terus saya bilang “ lakak kuliah kau nak kemane agek”
Terus dia menjawab “ ape artinye lakak tu?”
Saya jelaskanlah kepada dia, maksudnya tu “selesai kuliah nanti kau mau kemana? “
Dia menjawab “ndak kemane-mane” katanya
Dia juga bertanya arti “Tok ii, sinun, sitok, apa? Soalnya saya pernah dengar kamu berbicara seperti itu katanya.
Lalu saya jawab, saya jelaskan apa sebernarnya arti tersebut. Setelah saya jelaskan baru dia mengerti.
Terus ada kawan saya dari mendura saya omongin pakai bahasa Sambas, terus dia jawab “Aku tak mengerti lah Marine, dia memanggil namaku dengan sebutan itu gara-gara di Wattsapp saya kasih nama seperti itu, padahal alasan saya mengasih nama itu karna mengambil dari bahasa Inggris yang artinya lautan. Saking suka nya dia mendengar saya berbicara bahasa Sambas sampai-sampai saya di videonya, katanya saya memiliki bahasa yang belum pernah dia dengar.
Teman-teman juga bilang, serulah berteman sama kamu Marina aku selalu ketawa kalau dekat sama kamu katanya.
Itulah pengalaman saya ketika bertemu dengan teman-teman baru yang memiliki ragam bahasa, mohon maaf kalau masih jelek dalam penulisan atau pemilihan kata pada blog saya yang sekarang.

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Setiap bahasa itu unik,, teruslah berbagi ilmu bahasamu.

    BalasHapus
  3. Aku sangat sukaaa sekaliii membaaca blog anda saudara Marina. 😁😀

    BalasHapus